Thursday 25 February 2010

Anestetikum lokal

bismillahirrohmanirrohim,
mari kita membahas mengenai anestetikum lokal di kedokteran gigi ^^

Anestesi lokal adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar yang cukup,sehingga memberikan efek kehilangan sensasi dan menghambat aktivitas motorik saat obat dimasukan ke dalam membran saraf.

Anestesi lokal yang sering digunakan di kedokteran gigi,biasanya digunakan secara topikal,infiltrasi maupun blok anestesi. Pada anestesi topikal dan infiltrasi obat tersebut menganestesi pada serabut saraf dan ujung saraf di daerah yang berkontak langsung,sedangkan pada blok anestesi disebarkan ke daerah yang berdekatan dengan saraf. Selain cara diatas kadang-kadang diperlukan juga injeksi suplemental seperti injeksi langsung ke tulang pulpa,periodontal ligamen,dan palatum.

Sifat anestetikum lokal yg ideal adalah bersifat reversibel tanpa ada efek lokal/sistemik,tidak mengiritasi dan merusak jaringan scr permanen,dapat menembus membran mukosa,punya batas keamanan yg luas,mula kerja harus sesingkat mungkin,masa kerja harus cukup lama,larut dalam air, dan dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan.
Farmakokinetik :
  1. Absorbsi : langsung dari tempat pemberiannya
  2. Distribusi : *gol amide didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh stelah intravena
  3. Metabolisme dan Ekskresi : diubah di dalam hati/plasma menjadi metabolit yang lebih larut air,kemudian diekskresikan melalui urin.
Mekanisme kerja : memblokade ujung-ujung saraf sensorik yang membawa rasa sakit, dan rasa lainnya sehingga menimbulkan keadaan hilang rasa. Semakin kecil saraf,semakin rentan terhadap obat-obat penghambat.

Toksisitas : disebabkan oleh konvulsi akibat kadar obat dalam darah yang sangat tinggi,menimbulkan rasa kantuk,disorientasi,depresi pernapasan dan kardiovaskular dan pingsan bila stimulasi pada susunan saraf berlebihan yang diikuti oleh depresi pada SSP,efek lain yg dapat ditimbulkan adalah reaksi alergi,seperti dermatitis,serangan asthma,reaksi anaphilaktik.Toksisitas sistemik biasanya disebabkan oleh overdosis atau kurang hati-hati saat injeksi ke dalam pembuluh darah.

Semua anestesi lokal menghasilkan vasodilatasi,hal ini disebabkan oleh saraf simpatik otonom yang menyebabkan konstriksi dan efek relaksasi langsung pada otot halus di pembuluh darah.
Vasokonstriktor diperlukan pada anestetikum lokal yang akan menetralkan dilatasi,sehingga juga dapat memperpanjang masa kerja obat anestetik lokal,dan meningkatkan frekuensi keberhasilan blokade saraf,dapat mengurangi kecepatan absorbsi anestetik lokal sehingga reaksi toksis yang serius akibat kadar maksimum obat dalam darah yg sangat tinggi dapat dicegah,serta dapat menghentikan perdarahan kapiler akibat pembedahan. Vasokonstriktor sekarang ini dipakai disemua obat-obat sympathomimetic(adrenergik). Namun,vasokonstriksi sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada penderita jantung,hipertensi,dan merupakan kontraindikasi pada hyperthyroidism yang tidak terkontrol.

Bahan anestetikum yang digunakan dalam kedokteran gigi :

1.Lidocaine(Xylocaine) : Bahan yang palig sering digunakan,sifat toksik lebih besar dari procaine,tidak menimbulkan resiko yang besar,mula kerja cepat dengan masa kerja yang lama,digunakan juga sebagai anestesi topikal. Lidocaine 2% yang digunakan untuk anestesi pulpa selama 5-10 mnt,bila ditambahkan dengan epinephrine 1:100.000/1:50000 dalam waktu 60-90 mnt,untuk anestesi jar.lunak selama 1-2 jam, bila ditambahkan epinephrine durasi menjadi 2-4 jam.

2.Mepivacaine(Carbocaine) : sederajat dengan lidocaine dlm petensialnya tetapi kurang dalam efek dilatasinya,kontraindikasi pada pasien dengan vasokonstriktor.

3.Prilocaine (Citanest) : Efek vasodilatasinya kurang dibanding lidocaine,infiltrasi anestesi pulpa durasinya 5-10mnt dan untuk jar.lunak durasinya 1-2jam, dengan regional blok anestesi pulpa pulpa dalam waktu sampai 60 mnt

4.Procaine : lar.procaine 2 % dgn vasokonstriktor menghasilkan anestesi yg adequat untuk prosedur dental yg lebih berat.

5.Propoxycaine (Ravocaine) : Tidak dapat digunakan sendiri karena toksik,direkomendasikan untuk pasien yang kontraindikasi dengan gol.Amide

6.Tetracaine : memiliki potensial toksik tapi sangat efektif bila digunakan sebagai anestesi topikal,dengan dosis tidak lebih dari 20 mg

7.Benzocaine : Hanya digunakan sebagai anestesi topikal,mengakibatkan efek samping pada pasien yang sensitif terhadap anestesi gol.Ester,dan dapat juga mengakibatkan reaksi alergi.

8.Bupivacaine : sangat sedikit digunakan sebagai analgesik.

9.Cocaine : jarang digunakan karena toksik,dan sering disalahgunakan

10.Etidocaine (Duranest)

Tindakan pencegahan : bila pasien mengeluhkan terjadi reaksi alergi pada semua penggunaan obat anestesi dapat diberikan antihistamin diphenidramine 1% dengan atau tanpa vasokonstriktor.

Anestesi topikal :
Digunakan secara langsung di oral membran mukosa untuk menghasilkan anestesi permukaan,digunakan sebelum dilakukan infiltrasi atau blok anestesi untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Dyclonine merupakan bhn anestesi topikal yang sering digunakan di kedokteran gigi,obat ini tidak termasuk dalam gol.Ester atau gol.Amide,dosis maksimum 200mg.

wassalamualaikum :)




No comments:

Post a Comment